Ayam pedaging atau ayam broiler merupakan ayam betina atau jantan yang berumur tidak lebih dari 8 minggu dengan bobot tertentu, bertumbuh dengan cepat dan kemampuan menimbun daging sangat baik (Rasyaf, 2004). Ayam potong mengalami perkembangan perbaikan genetik yang luar biasa cepat. Hingga kini, umur panen ayam potong rata-rata hanya 4-5 minggu dengan bobot badan pada kisaran 1,5-2,0 kg per ekor.
Ayam potong yang dipelihara akan cepat berkembang dan waktu panennya akan singkat bila kualitas anak ayam (Day Old Chick/DOC) yang akan dipelihara berasal dari parent stock atau tetua yang baik. Kriteria-kriteria yang bisa digunakan untuk menilai kualitas DOC antara lain; bersemangat, aktif bergerak, sorot mata cerah, kedua kaki besar dan nampak basah, bulu tubuh terlihat cerah, tidak terdapat feses berbentuk pasta pada kloaka, tidak memiliki kelainan pada tubuh dan bobot DOC tidak kurang dari 37 gram per ekor. Selain itu, DOC sebaiknya diketahui bebas dari penyakit dan berasal dari tetua yang bagus dari sisi umur dan catatan prestasi.
Kecepatan pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh strain ayam, jenis kelamin, umur, mutu ransum dan lingkungan. Nutrisi yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan anak ayam yaitu mineral dan protein. Mineral berfungsi menunjang pertumbuhan tulang, sistem reproduksi, pembentukan hemoglobin dan sistem kerja syaraf. Protein berfungsi membentuk jaringan ikat dan lunak, bulu, serta pembentukan enzim dan hormon di dalam tubuh.
Pertumbuhan ayam broiler mengikuti kurva sigmoid. Pertumbuhan dimulai perlahan kemudian berlangsung cepat. Pada titik tertentu pertambahan otot pada ayam terhenti dan mulai terjadi penimbunan lemak. Dengan mengetahui jangka waktu panen, peternak tidak perlu menunggu hingga terjadi penumpukan lemak yang banyak pada ayam. Prestasi bibit ayam bisa dilihat dari catatan prestasi induk (parent stock).
Ayam yang fase pembentukan ototnya sudah terhenti, cenderung tidak ekonomis bila terus dipelihara sebab penggunaan pakan hanya untuk membentuk lemak tubuh. Selain itu, ayam dengan kandungan lemak tinggi tidak begitu digemari konsumen.
Ransum cukup memberikan peran dalam pertumbuhan ayam sehingga perlu diperhatikan jumlah dan kualitasnya. Anak ayam kelamin jantan membutuhkan pakan dengan kandungan energi lebih tinggi dari ayam betina sehingga konsumsi pakan ayam jantan biasa lebih tinggi dari ayam betina.
Ayam potong yang dipelihara akan cepat berkembang dan waktu panennya akan singkat bila kualitas anak ayam (Day Old Chick/DOC) yang akan dipelihara berasal dari parent stock atau tetua yang baik. Kriteria-kriteria yang bisa digunakan untuk menilai kualitas DOC antara lain; bersemangat, aktif bergerak, sorot mata cerah, kedua kaki besar dan nampak basah, bulu tubuh terlihat cerah, tidak terdapat feses berbentuk pasta pada kloaka, tidak memiliki kelainan pada tubuh dan bobot DOC tidak kurang dari 37 gram per ekor. Selain itu, DOC sebaiknya diketahui bebas dari penyakit dan berasal dari tetua yang bagus dari sisi umur dan catatan prestasi.
Anak ayam umur sehari (DOC)
(ayambroiler.com)
(ayambroiler.com)
Kecepatan pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh strain ayam, jenis kelamin, umur, mutu ransum dan lingkungan. Nutrisi yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan anak ayam yaitu mineral dan protein. Mineral berfungsi menunjang pertumbuhan tulang, sistem reproduksi, pembentukan hemoglobin dan sistem kerja syaraf. Protein berfungsi membentuk jaringan ikat dan lunak, bulu, serta pembentukan enzim dan hormon di dalam tubuh.
Pertumbuhan ayam broiler mengikuti kurva sigmoid. Pertumbuhan dimulai perlahan kemudian berlangsung cepat. Pada titik tertentu pertambahan otot pada ayam terhenti dan mulai terjadi penimbunan lemak. Dengan mengetahui jangka waktu panen, peternak tidak perlu menunggu hingga terjadi penumpukan lemak yang banyak pada ayam. Prestasi bibit ayam bisa dilihat dari catatan prestasi induk (parent stock).
Ayam yang fase pembentukan ototnya sudah terhenti, cenderung tidak ekonomis bila terus dipelihara sebab penggunaan pakan hanya untuk membentuk lemak tubuh. Selain itu, ayam dengan kandungan lemak tinggi tidak begitu digemari konsumen.
Ransum cukup memberikan peran dalam pertumbuhan ayam sehingga perlu diperhatikan jumlah dan kualitasnya. Anak ayam kelamin jantan membutuhkan pakan dengan kandungan energi lebih tinggi dari ayam betina sehingga konsumsi pakan ayam jantan biasa lebih tinggi dari ayam betina.