Keberhasilan penggemukan kambing maupun pembibitan sangat ditentukan oleh jenis bibit yang digunakan. Bibit kambing yang digunakan sebaiknya sesuai tujuan pemeliharaan. Jenis kambing beserta karakteristiknya perlu menjadi perhatian peternak dalam menyeleksi bibit.
Kambing Etawa
(srfamyly.blogspot.com)
(srfamyly.blogspot.com)
Pemilihan bibit dilakukan dengan penilaian tampilan individu, tingkat produktivitas dan prestasi tetua kambing. Tampilan individu bisa dinilai dengan pengamatan kesehatan yang ditunjukkan kambing seperti tidak terdapat kelainan dan cacat pada tubuh, sehat, agresif dan semangat, rambut pada tubuh bersih dan mengilap, memiliki kemampuan adaptasi baik terhadap lingkungan.
Pemilihan bibit untuk dijadikan pejantan atau betina perlu dilakukan dengan mempertimbangkan syarat khusus bagi calon bibit. Persyaratan khusus bibit kambing calon pejantan yaitu memiliki empat kaki yang lurus dan kuat, ukuran tubuh panjang, tidak ada kelainan atau cacat tubuh, memiliki tumit yang tinggi, agresif, nafsu kawin tinggi, kedua testes berukuran sama besar dengan posisi simetris. Catatan silsilah yang perlu diperhatikan adalah berasal dari keturuanan yang kembar.
Syarat khusus yang harus dipertimbangkan dalam menyeleksi bibit calon induk yaitu tidak ada kelainan atau cacat tubuh, jinak, proporsi tubuh sedang, bentuk dada dalam dan lebar, memiliki garis lurus pada punggung, ambing sama besar dengan letak simetris dan puting susu normal, sifat keindukannya tinggi dan berasal dari keturunan kembar.
Kambing yang digunakan sebagai bibit untuk tujuan penggemukan harus dikontrol pertumbuhan dan produktivitasnya. Pengontrolan dilakukan dengan mengukur pertambahan bobot badan kambing secara berkala. Penimbangan bisa dilakukan tiap bulan. Kenaikan bobot tubuh yang lambat bisa dijadikan bahan untuk mengevaluasi manajemen pemeliharaan yang diterapkan.