14 Agustus 2016

Manajemen Reproduksi Kambing

Kambing dikawinkan setelah dewasa tubuh tercapai. Umur tercapainya dewasa tubuh lebih lambat dari dewasa kelamin (pubertas). Dewasa kelamin kambing umumnya tercapai pada umur 6-8 bulan. Dewasa kelamin ditandai dengan adanya munculnya birahi pertama. Dewasa tubuh kambing betina baru tercapai pada umur 10-12 bulan. Sedangkan dewasa tubuh kambing jantan tercapai pada umur lebih dari 12 bulan.

Umur kambing bisa diketahui dari pencatatan kelahiran dan pendugaan umur berdasarkan pertumbuhan gigi. Lama masa kebuntingan kambing sekitar 5 bulan dan masa setelah melahirkan hingga penyapihan 2 bulan. Dengan manajemen reproduksi yang benar, induk kambing bisa beranak 3 kali per 2 tahun.

Perkawinan Kambing
(asrorblitar.blogspot.com)

Kendati birahi pertama muncul pada umur 6 bulan, perkawinan sebaiknya dilakukan pada umur 10-12 bulan saat bobot badan mencapai 60 kg. Saat yang mana kambing telah mencapai dewasa tubuh. Dewasa tubuh berguna dalam mendukung induk saat bunting. Kambing jantan bisa digunakan untuk mengawini induk pada umur lebih dari 1 tahun.

Perkawinan akan berhasil jika dilakukan saat kambing dalam keadaan birahi. Gejala yang ditunjukkan oleh kambing betina birahi antara lain nampak gelisah, daerah sekitar vulva membengkak, memerah dan hangat, sering menggerakkan ekor, nafsu makan berkurang, sering mengeluarkan urin, pasif atau diam bila dinaiki pejantan. Lama birahi pada kambing betina berkisar antara 24-45 jam. Siklus birahi kambing terjadi 17-21 hari sekali.

Perkawinan yang tepat dilakukan pada saat 12-18 jam setelah munculnya gejala birahi. Perkawinan secara alami dilakukan dengan menggabungkan kambing betina yang sedang birahi dan pejantan dalam satu kandang. Perkawinan secara alami memiliki persentase kebuntingan sekitar 90 %. Ratio pejantan dengan betina pada perkawinan alamiah adalah 1 : 10.

Masa bunting kambing adalah 144-156 hari atau sekitar 5 bulan. Tanda-tanda yang ditunjukkan oleh induk yang akan beranak (partus) adalah nampak gelisah, nafsu makan menurun, sering menggaruk lantai kandang, sering mengembik, pinggul nampak mengendor, ambing membesar dan akan mengeluarkan cairan bila dipencet, keluar cairan (kolostrum), daerah sekitar vulva agak kemerahan, membengkak dan terasa hangat bila diraba.