14 Agustus 2016

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler

Keberhasilan usaha peternakan terletak pada 3 faktor penting yaitu pakan, bibit dan manajemen atau tata laksana. Faktor manajemen memegang peran paling penting dalam keberhasilan usaha peternakan. Kontribusi manajemen pemeliharaan dalam berhasilnya usaha peternakan sekitar 50 %. Sisanya adalah bibit ternak dan pakan.

Pemeliharaan DOC
(http://youdknow.blogspot.co.id/)

Manajemen pemeliharaan ayam broiler dibagi menjadi beberapa tahap yaitu;
a. Persiapan Kandang dan Peralatan
Persiapan kandang dilakukan sebelum kedatangan anak ayam umur sehari (Day Old Chick/DOC). Idealnya persiapan kandang dilakukan 2 minggu sebelum DOC didatangkan. Persiapan kandang meliputi beberapa kegiatan yaitu; sanitasi dan desinfeksi kandang dan peralatan, pemasangan pemanas buatan (brooding) dan chickguard, pemasangan tempat pakan dan minum dan pemasangan tirai kandang.

Sanitasi dan desinfeksi dilakukan di dalam kandang, perlengkapan kandang dan lingkungan sekitar kandang. Diakhiri dengan pengapuran lantai kandang menggunakan kapur pertanian. Desinfeksi kandang dan peralatan bisa menggunakan desinfektan seperti sorbitol, formalin. Selanjutnya kandang diistirahatkan selama 2 minggu.

Pemanas buatan yang akan digunakan sebaikknya yang aman, mudah diperoleh dan ekonomis (murah). Ada berbagai jenis pemanas seperti gasolek, briket, lampu listrik dan lain-lain. pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC tiba. Pemanas gasolek bisa diletakkan pada ketinggian 1 m dari lantai kandang. Tujuan pemasangan pemanas buatan yaitu menaikan suhu di dalam kandang secara merata.

Chickguard berfungsi sebagai pembatas DOC. Tujuannya adalah membatasi pergerakan anak ayam. Chickguard dibuat dari seng licin dan penjepit dari bilah bambu. Tinggi chickguard 50 cm dengan diameter 2,5-4 m dan disesuaikan dengan jumlah DOC. Sebagai acuan, kapasitas kandang yang disarankan yaitu 50 sampai 70 ekor/m2.

Tempat pakan dan minum disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara. Tempat pakan untuk DOC bisa menggunakan nampan dan box DOC. Tempat pakan dan minum berbentuk gallon digunakan bila ayam telah berumur seminggu.

Tirai kandang berfungsi sebagai ventilasi kandang, melindungi ayam dari terpaan angin secara langsung, menjaga kehangatan kandang dan melindungi ayam dari predator. Tirai kandang bisa menggunakan terpal, karung bekas pakan, baliho bekas dan lain-lain.

b. Penanganan DOC Yang Baru Tiba
Perhitungan jumlah DOC dilakukan 15 menit setelah kedatangannya. Selanjutnya DOC disebar di dalam chickguard yang telah dilengkapi dengan air gula. Pemberian air gula bertujuan memulihkan kembali energi yang terbuang selama perjalanan, mencegah dehidrasi dan mengurangi stress.

c. Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada DOC dilakukan menggunakan nampan atau bekas box DOC. Tempat pakan gantung digunakan ketika anak ayam berumur 7 hari. begitu juga galon air yang digunakan mulai digantung. Ketika konsumsi pakan ayam mulai meningkat, jumlah tempat minum ditambah jumlahnya.

Kebutuhan air minum ayam 2 kali dari kebutuhan pakan. Pakan ayam broiler dari umur 1-21 hari adalah pakan starter dan umur 22 hari sampai panen menggunakan pakan finisher. Pemberian pakan bisa dilakukan 2 kali sehari atau 1 kali sehari. Bergantung pada kondisi dan pertimbangan setiap peternak.

d. Pengaturan Suhu Pemanas
Pemanas buatan digunakan dari umur 1-7 hari. Suhu dalam kandang diusahakan 35 derajat Celcius. Besaran suhu bergantung pada karakteristik daerah dan cuaca. Suhu kandang yang ideal bisa diketahui dengan mengamati sebaran anak ayam.

Bila anak ayam merapat dan bergerombol dekat pemanas, artinya suhu pemanas terlalu rendah. Bila cenderung menjauh dari pemanas, artinya suhu pemanas terlalu tinggi atau panas. Sebaran ayam merata di semua sisi, artinya panas di dalam kandang ideal.

e. Pengaturan Tirai Kandang
Tirai kandang baru dibuka setelah anak ayam berumur 7 hari. Pada umur 1 minggu pertama, tirai kandang hanya dibuka maksimal 25 cm dari bagian atas. Tirai kandang dibuka 1/3 dari bagian atas pada minggu kedua. Dan 2/3 bagian pada minggu ketiga. Akan tetapi tirai kandang bisa ditutup kembali bila terjadi hujan deras dan angin yang kencang.

f. Pencatatan
Pencatatan bertujuan sebagai bahan kontrol untuk mengevaluasi manajemen yang diterapkan. Pencatatan yang dilakukan meliputi jumlah DOC awal, bobot DOC, bobot mingguan, jumlah pakan yang diberikan, jenis vaksin dan obat-obatan. Pencatatan jumlah ayam dari umur 1 hari hingga panen dimaksudkan untuk mengetahui jumlah ayam yang mati (mortalitas). Mortalitas yang baik tidak lebih 5 %.

g. Penanganan Kesehatan
Pencegahan penyakit dilakukan sanitasi, desinfeksi dan vaksinasi ayam. Metode vaksinasi untuk tiap jenis vaksin berbeda-beda. Dalam satu periode pemeliharaan ayam broiler diperlukan 2 jenis vaksin yaitu vaksin ND untuk mencegah penyakit Tetelo dan vaksin IBD untuk mencegah penyakit Gumboro.

Vaksin ND diberikan pada umur 4 hari melalui tetes mata atau hidung. Sedangkan vaksin IBD Live diberikan pada umur 12 hari melalui tetes mata. Ayam yang akan divaksin harus ayam yang dalam keadaan sehat. Botol bekas vaksin dikubur di dalam tanah untuk mencegah penularan penyakit.

Penanganan terhadap ayam yang terserang penyakit harus dilakukan di kandang terpisah. Berikan antibiotik secara teratur. Ayam sakit dipisahkan dari ayam yang sehat untuk mencegah penularan penyakit.

h. Panen dan Pemasaran
Panen ayam dilakukan pada umur 32-35 hari pada bobot 1,5-2,0 kg. Harga jual ayam tergantung dari bentuk panenan. Jika dipanen dalam bentuk ayam hidup, maka harga jual ditentukan dari bobot hidup. Bila dijual dalam bentuk karkas, maka harga jual akan lebih tinggi. Panen ayam dilakukan sesuai permintaan pasar.