14 Agustus 2016

Panduan Memilih Bibit Itik

Dalam memilih bibit itik, baik untuk itik pedaging (menghasilkan daging) maupun itik petelur (menghasilkan telur), harus diperhatikan sifat-sifat alami yang menunjang kemampuan produksinya. Sifat-sifat alami yang secara umum menjadi pertimbangan penting antara lain;
1. Memiliki pertumbuhan tubuh yang cepat dan seragam
2. Pertumbuhan bulu cepat dan seragam yang ditandai penyebaran bulu yang telah lengkap atau menyeluruh pada tubuh pada umur 14 hari
3. Tidak terdapat cacat atau kelainan pada tubuh
4. Bobot tubuh pejantan muda pada umur 20 minggu sekitar 1,6 kg dan 1,8 kg pada umur 40 minggu
5. Bobot tubuh betina muda pada umur 20 minggu adalah 1,4 kg dan 1,6 kg pada umur 40 minggu
6. Umur dewasa kelamin cepat. Untuk itik petelur ditandai dengan produksi telur pertama pada umur 5 bulan.
7. Memiliki daya hidup yang tinggi. Persentase daya hidup dapat diketahui dengan tingkat angka kematian (mortalitas) yang rendah. Standar mortalitas yang baik yaitu 3 % pada fase Day Old Duck (DOD) atau umur 1 hari sampai 5 bulan, dan 2 % dari umur 5 bulan sampai afkir pada umur 1,5 tahun.
8. Produksi telur mencapai 200–300 butir per ekor per tahun. atau lebih pertahun sampai diafkir.
9. Angka konversi pakannya rendah. Konversi pakan adalah perbandingan produksi telur atau daging dengan jumlah pakan yang dikonsumsi. Makin rendah angka konversi pakan itik, makin menguntungkan pula usaha itik secara ekonomis sebab biaya pakan lebih rendah.

Anak Itik
(royjibran.blogspot.com)

Bibit yang baik sangat mendukung produktivitas itik. Produktivitas itik yang tinggi berdampak pada tingginya nilai jual sehingga secara ekonomis menguntungkan peternak. Memperoleh bibit dengan sejumlah keunggulan di atas tidak bisa dilakukan sembarangan. Artinya perlu penelusuran secara cermat tetua dari calon bibit, rekam jejak dari perusahaan pembibitan dan lain-lain.

Ada dua cara memperoleh bibit itik yang berkualitas yaitu;
a. Memperoleh bibit dari perusahaan pembibitan. Kelebihan bibit yang diperoleh dari perusahaan pembibitan yaitu dapat diperoleh bibit itik (DOD) dengan umur dan bobot yang seragam, jenis kelamin seragam, produktivitas yang seragam, sifat tahan terhadap penyakit cenderung sama dan kemurnian ras itiknya terjamin.

b. Melakukan pembibitan sendiri. 
Dalam melakukan pembibitan sendiri, perlu diperhatikan hal-hal berikut;
1. Memilih calon pejantan dan betina yang memenuhi syarat-syarat seperti sehat dan tidak cacat, memiliki bentuk fisik yang menarik, berumur di atas 8 bulan, berasal dari tetua yang sehat dan produktivitasnya tinggi.
2. Menerapkan manajemen pemeliharaan khusus dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan, menghindarkan telur dari cemaran limbah sekitar kandang, rasio jantan dan betina yaitu 1 : 6-8, mencegah penyakit Pullorum yang biasanya menular melalui telur.
3. Memilih telur bibit dengan memperhatikan kriteria seperti bobot telur ± 60 gram, berbentuk bulat lonjong, memberi tanda untuk mengetahui umur telur, simpan di dalam ruangan yang bersih dan tertutup tetapi sirkulasi udara diusahakan tetap lancar. Umur telur yang akan digunakan sebaiknya yang berumur tidak lebih dari 1 minggu. Telur yang berumur lebih dari satu minggu telah mengalami penurunan kualitas.
4. Melakukan penetasan telur. Penetasan telur itik dapat dilakukan secara alami dan buatan. Penetasan secara almi dilakukan dengan bantuan induk ayam, itik atau bebek yang sedang mengeram. Sedangkan penetasan buatan dapat dilakukan menggunakan mesin tetas.

Kriteria-kriteria secara fisik yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit itik petelur antara lain;
a. Memiliki postur tubuh yang ramping. Itik yang gemuk akan sulit memproduksi telur sebab berpotensi menimbun lemak di dalam tubuh dan di sekitar organ reproduksi. Penimbunan lemak juga berpengaruh terhadap sistem kerja hormonal di dalam tubuh yang dapat menurunkan produksi telur.
b. Ukuran leher panjang, kecil dan berbentuk bulat menyerupai rotan
c. Ukuran kepala kecil dan kedua mata bersinar
d. Kedua sayap menutupi badan dengan rapat
e. Kedua ujung sayap tersusun rapi pada daerah pangkal ekor, bulu halus, rapi, dan tidak kusut
f. Memiliki kedua kaki yang kokoh atau kuat

Sedangkan kriteria untuk memilih itik jantan umur 1-7 hari sebagai itik pedaging antara lain;
a. Memiliki bobot tubuh minimal 40 gram
b. Postur tubuhnya tegap, mata jernih, kaki kokoh, tidak cacat, dan tidak buta
c. Tampilan bulunya bersih dan kering
d. Memilki nafsu makan yang tinggi
e. Dalam kondisi sehat atau bebas dari infeksi penyakit