14 Agustus 2016

Pemilihan Bibit Ternak Babi

Keberhasilan usaha peternakan ditentukan oleh 3 hal penting yaitu bibit, pakan dan manajemen atau tatalaksana pemeliharaan. Manajemen pemeliharaan meliputi penyapihan, pemberian pakan, pengontrolan kesehatan dan kastrasi. Pemilihan bibit ternak dengan tujuan pemeliharaan khusus (daging, lemak) memiliki kriteria atau ciri yang khusus pula.

Anak babi (piglet)
(elshinta.com)

Ciri atau kriteria umum yang digunakan untuk menyeleksi bibit babi yaitu memiliki nafsu makan tinggi, pertumbuhannya cepat, agresif atau lincah, feses tidak encer dan ekor melingkar.

Kriteria bibit untuk babi induk yaitu memiliki ukuran tubuh yang panjang, membentuk busur dan kuat, ukuran kepala besar dengan rahang yang ringan, bentuk bahu rata dan lebar, perut halus, bentuk kedua kaki lurus, simetris, kuat dengan kuku-kuku kaki yang rapat. Ciri lain adalah proporsi paha lebar dan besar dan jumlah puting susu pada ambing adalah 6-7 pasang dengan posisi simetris.

Sifat bibit untuk induk yang baik yakni jumlah anak yang dihasilkan banyak untuk tiap kelahiran, intensitas beranak sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun, kemampuan memelihara anak tinggi dan produksi susu tinggi. Seleksi bibit babi untuk induk dilakukan dengan mempertimbangkan prestasi induk.

Catatan prestasi induk dari bibit yang akan dipilih yaitu memiliki jumlah anak yang merata tiap kelahiran, bobot anak seragam, tingkat kematian rendah sejak lahir hingga sapih, memiliki pertumbuhan yang cepat dan persentase karkas yang dihasilkan mencapai 70 %.

Secara kuantitatif, prestasi induk dari bibit yaitu memiliki bobot lahir 1,1 kg dengan jumlah anak tiap kelahiran 12-14 ekor. Ketahanan anak babi yang baik yaitu masih berkisar antara 10-12 ekor sampai umur pemeliharaan 3 minggu dan 7-9 ekor saat penyapihan.

Ciri atau kriteria fisik bibit babi jantan yaitu memiliki kepala yang ringan, tatapan matanya tajam, bentuk bahu lebar, dalam dan rata, ukuran tubuh panjang dengan punggung yang kuat dan melengkung, kekua kaki nampak kuat ditopang tumit yang kokoh, kuku keempat kaki tampak simetris dan rapat.

Bibit babi jantan yang sehat memiliki pergerakan yang aktif dan lincah, bentuk perut rata pada bagian bawah dan jumlah puting susu yang genap (6-7 pasang) dan simetris serta bebas dari penyakit menular dan atau kelainan reproduksi. Ciri paling utama adalah memiliki ukuran testes yang ukurannya sama besar dengan posisi simetris.

Prestasi tetua bibit babi untuk pejantan yang baik adalah berasal dari tetua (induk dan jantan) dengan jumlah anak saat penyapihan tidak kurang dari 8 ekor, memiliki berat lahir 1,5 kg, bobot, bobot umur 3 bulan sekurang-kurangnya 30 kg dan bobot umur 6 bulan tidak kurang dari 70 kg.