13 Agustus 2016

Peluang Bisnis Sapi Potong

Peternakan sapi potong hingga saat ini berada dalam kondisi yang sangat prospektif secara bisnis. Ada beberapa hal yang mejadi landasan yaitu; tingkat pendidikan yang makin maju mendorong opsi konsumsi protein semakin tinggi. Selain itu, peningkatan pendapatan per kapita penduduk yang semakin tinggi juga menjadi faktor pendukung. Protein berfungsi meningkatkan kecerdasan, meningkatkan massa otot, meningkatkan antibodi tubuh. Dengan demikian, konsumsi protein per orang yang tinggi dapat berpengaruh positif terhadap kemajuan suatu bangsa.

Daging sapi
(herosupermarket.co.id)

Dari data yang dilansir BPS tahun 2014, disebutkan bahwa tingkat konsumsi protein penduduk Indonesia telah mencapai 53,91 gr/kap/hr atau equivalen dengan 19,67 kg/kap/thn. Dari jumlah tersebut, kontribusi daging sapi baru sebesar 2,6 kg/kap/thn. Jumlah ini sangat jauh dibandingkan konsumsi negara Malaysia dan Singapura yang mencapai 15 kg/kap/thn. Atau negara Argentina yang mencapai 55 kg/kap/thn, Brazil sebesar 40 kg/kap/thn, Jerman sebesar 42 kg/kap/thn.

Tingkat konsumsi daging sapi yang rendah tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya protein bagi tubuh. Persoalannya sekarang adalah dengan tingkat konsumsi yang masih rendah tersebut pun, belum bisa terpenuhi dari produksi sapi dalam negeri.

Rendahnya produksi sapi lokal disebabkan oleh banyak hal. Satu yang paling penting diantaranya adalah pemeliharaan yang masih bersifat tradisional, hanya sebagai usaha sambilan. Dengan pola pemeliharaan tradisional dan sifatnya hanya sebagai usaha sambilan, maka segala aspek penting dalam pengelolaan ternak menjadi hal yang tak penting untuk diperhatikan. Mulai dari kualitas turunan yang kian hari kian kecil, pakan yang asal-asalan (kualitas dan kuantitas rendah), penangan kesehatan yang tidak diperhatikan dan tidak berorientasi bisnis. Akibatnya, meskipun secara populasi ternak sapi lokal kita telah melebihi 17 juta ekor (akhir 2015), secara kualitatif belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berangkat dari hal tersebut di atas, usaha atau bisnis di bidang peternakan sapi potong masih sangat menggiurkan. Tentunya dengan penanganan yang terpadu mulai dari bibit, pakan serta manajemen pemeliharaan. Karenanya, kecenderungan yang menjadi pilihan saat ini adalah usaha peternakan intensif dalam jangka waktu yang pendek. Usaha yang khusus bergerak di bagian penggemukan dengan waktu minimal 3 bulan. Durasi waktu yang singkat memungkinkan perputaran modal terjadi dalam waktu yang cepat sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih besar.