13 Agustus 2016

Manajemen Kesehatan Kuda

Manajemen kesehatan kuda meliputi beberapa hal yaitu sanitasi kandang dan peralatan peternakan, pencegahan penyakit pada ternak, vaksinasi, isolasi, pemberian obat cacing dan pengobatan kuda yang terserang penyakit.

a. Sanitasi
Sanitasi kandang dilakukan secara rutin tiap hari sekali pada pagi hari. sanitasi kandang meliputi pembersihan lantai kandang, dinding, pintu dan langit kandang. Pengangkutan feses dilakukan tiap pagi dan sore.

Sterilisasi kandang dilakukan secara berkala tiap 3 bulan. Untuk kandang kuda yang beralaskan jerami atau rumput kering, alas kandang dikeluarkan untuk dijemur dan dimasukkan kembali.

Grooming
(pixabay.com)

Feses yang terdapat pada alas kandang dikkeluarkan untuk dikumpul pada tempat penampungan. Tempat pakan dan minum dibersihkan sesering mungkin sesuai frekuensi pemberian pakan. Pembersihan dilakukan dengan pencucian dan pengeringan tempat pakan.

b. Pencegahan penyakit
Upaya penecgahan meliputi beberapa langkah penting yaitu;
Pemeriksaan rutin; pemeriksaan rutin (grooming) pada kuda dilakukan minimal 3 kali dalam sehari. Pemeriksaan rutin dilakukan saat dikeluarkan dari kandang, saat diumbar dan saat dimasukkan kembali ke kandang. Pemeriksaan suhu anak kuda dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

Pemeriksaan kuku; dilakukan untuk mencegah penularan penyakit lewat kuku akibat kotor. Pemeriksaan kuku kuda minimal dilakukan sebulan sekali. Pemeriksaan kuku diakhiri dengan memotong kuku yang panjang dan membersihkan kotoran yang menempel pada sela-sela kuku.

Penanganan tali pusar; tali pusar pada anak kuda yang dipotong saat kelahiran akan meninggalkan luka. Tali pusar merupakan bagian dari tubuh. Kebersihan tali pusar yang tidak optimal bisa menjadi tempat infeksi bibit penyakit. Perawatan tali pusar dilakukan dengan mengoleskan yodium tincture 10 % pada bekas luka.

c. Vaksinasi
Vaksinasi; upaya membangun kekebalan tubuh kuda terhadap penyakit tertentu yang berbahaya. Vaksinasi yang harus dilakukan pada anak kuda yaitu vaksin Equivac-T atau Tetanus Toxoid (TT) untuk mencegah penyakit Tetanus. Vaksinasi ini diberikan pada akan kuda umur 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. Vaksinasi ulang dilakukan pada umur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan diulangi tiap 2 tahun. Sedangkan vaksinasi pada induk bunting dilakukan pada umur kebuntingan 10 bulan. Tujuannya memberi kekebalan tubuh pada anak kuda yang akan dilahirkan.

d. Pemberian obat cacing
Dilakukan secara berkala setiap 3 bulan. Pemberian obat cacing dimulai dari anak kuda berumur 3 bulan. Pemberian dilakukan per oral (lewat mulut/dicekok). Obat cacing yang bisa diberikan pada anak kuda adalah Ivermectin. Dosisi pemberian yang dianjurkan yaitu 170 mg per 100 kg bobot badan.

Obat cacing yang diberikan pada kuda dewasa yaitu Rintal 10 % atau Panacur. Dosis pemberian Rintal yaitu 600 mg per 100 kg bobot tubuh. Jenis obat cacing Rintal berbentuk bubuk sehingga bisa ditambahkan ke dalam pakan yang berbentuk tepung atau pelet. Sedangkan dosis Panacur yaitu 30 ml per ekor.

e. Isolasi
Isolasi atau karantina dilakukan pada kuda yang sakit akibat infeksi penyakit tertentu. Isolasi bertujuan mencegah penularan penyakit kepada kuda yang sehat dan memudahkan dalam penanganan secara khusus. Karantina juga dikenakan pada kuda baru yang berasal dari luar daerah.

f. Pengobatan
Daya tahan tubuh atau sistem imun pada anak kuda lebih lemah dari kuda dewasa. Kesehatan anak kuda pra-sapih sangat mempengaruhi populasi dan produk kuda di Indonesia. Penyakit yang sering menyerang anak kuda pra-sapih atau di bawah 6 bulan yaitu kolik, diare, batuk dan pilek, cacingan, pincang dan sakit mata.

Gangguan kesehatan berupa kolik bisa diatasi dengan membawa anak kuda berjalan-jalan di sekitar kandang atau padang penggembalaan. Penanganan terhadap anak kuda yitu mengeluarkan feses dari rektum lalu diberi analgesik. Pengobatan bisa menggunakan Nufamag yang diberi peroral dengan dosis 65 ml.

Pengobatan kolik keracunan dan diare menggunakan obat jenis anti flatulent seperti Mylanta. Pada kasus kolik yang parah, penanganan bisa dilakukan dengan memasukkan air, garam dan minyak sayur langsung ke lambung kuda melalui selang yang dimasukkan dari hidung sampai ke lambung.

Perlakuan lain yang bisa dilakukan yaitu mempuasakan ternak kuda, memberi pakan rumput-rumput atau jerami kering, menambah bikarbonat pada air minum dan mengistirahatkan kuda.

Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Faktor anatomis yang bisa menyebabkan diare yaitu sifat sensitif, dan ketidakseimbangan hormon tubuh. Penyebab mekanis yaitu tahap anak kuda belajar makan, pemberian pakan yang berjamur. Pengobatan diare dilakukan dengan pemberian Norit 20 biji dan antibiotik seperti Amoxcillin. Pengobatan dilakukan secara injeksi Intra Muscular atau penyuntikan pada otot.