13 Agustus 2016

Manajemen Pemeliharaan Pedet

Pedet adalah sapi berumur 2 bulan atau lepas sapih sampai berumur kurang lebih 6 bulan. Waktu penyapihan pedet bervariasi. Pemeliharaan pedet harus dimulai sejak pedet dalam kandungan. Perlakuan yang diperlukan untuk jaminan kesehatan pedet adalah dengan memperhatikan mengurangi pemakaian sapi bunting sebagai tenaga kerja dan memperhatikan jumlah dan kualitas pakannya. Terutama bagi sapi betina yang telah bunting tua atau 3 bulan menjelang partus.

Anak sapi (pedet)
(www.bibitternak.com)

Sapi betina bunting perlu diberi pakan tambahan. Tujuannya adalah menyediakan suplai makanan bagi pedet di dalam kandungan dan bagi tubuh induk sendiri. Pemberian pakan tambahan berupa konsentrat dapat diberikan sebanyak 2,5–3,0 kg. Standar gizi pakan untuk sapi betina bunting pada setiap peternakan berbeda-beda. Standar yang sering dijadikan acuan adalah yang telah dilampirkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tanda-tanda kelahiran pedet yaitu ambing membesar dan nampak tegang, urat daging di sekitar vulva mengendor, di bagian kanan dan kiri pangkal ekor nampak adanya legok. Induk sapi yang menunjukkan tanda seperti di atas sebaiknya ditempatkan di kandang yang bersih dan kering. Kandang untuk partus atau beranak sebaiknya dilengkapi dengan jerami padi atau serbuk kayu kering sebagai alas lantai.

1. Penanganan Kelahiran Pedet
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan setelah pedet dilahirkan yaitu; membersihkan lubang hidung dan mulut dari lendir, lalu seluruh tubuh. Usahakan induk sapi membersihkan pedet dengan menjilati tubuh pedet selama 10 - 15 menit.

Bila pedet kesulitan bernafas, perlu diberikan nafas buatan. Caranya adalah dengan menaik-turunkan kedua kaki belakang sampai pedet bernafas normal. Bila masih belum bernafas normal, lakukan penekanan dan peregangan secara bergantian sampai dapat bernafas dengan baik. Apabila pedet tidak dapat mengangkat kepalanya, berikan perlakuan dengan mengangkat dan menurnunkan pedet beberapa kali lewat melalui kaki belakang hingga sisa lendir keluar dari mulut dan hidung.

Potong tali pusar 3-5 cm dari perut dan olesi dengan desinfektan seperti yodium tincture. Timbang pedet untuk mengetahui berat lahir. Apabila pedet lahir sehat dan kuat biasanya setengah jam setelah lahir sudah dapat berdiri sendiri.

Selanjutnya yaitu masukkan pedet ke kandang yang sudah dipersiapkan yaitu kandang yang sudah dibersihkan dan di beri alas (bedding) supaya hangat. Kriteria pedet yang baik adalah bobot badan lahir 31,5 – 51,5 kg, bulu badan mengilap, mata bersinar, lincah dan mampu berdiri dalam waktu yang relatif tidak lama.

2. Pemberian Kolostrum
Pedet yang baru lahir diupayakan harus memperoleh kolostrum. Kolostrum adalah susu yang dihasilkan oleh induk setelah melahirkan sampai umur pedet 5-6 hari. Makin cepat kolostrum masuk ke abomasum dan intestinum, penyerapan antibodi ke dalam darah semakin cepat. Akibatnya kemampuan pedet melawan penyakit makin baik.

Kolostrum mengandung antibodi, mudah diserap oleh dinding usus pedet, memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dari susu biasa terutama protein, mineral, lemak, dan vitamin. Selain itu, kolostrum juga mengandung enzim yang mampu menggertak fungsi sel-sel alat pencernaan, mengandung inhibitor trypsin.

Pemberian kolostrum dapat dilakukan dengan botol yang diberi selang karet lunak dan menggunakan ember. Pemberian kolostrum dengan ember perlu kesabaran. Biarkan pedet menjilat jari yang telah dibasahi kolostrum. Perlahan-lahan bawa ke dalam ember hingga mulut pedet masuk ke dalam kolostrum. Perlahan-lahan lepaskan jari dari mulut pedet. Perlakuan tersebut perlu diulang sampai pedet mau minum kolostrum.

3. Pemberian Susu
Pemberian susu dimulai pada hari ke-8 sampai umur 3 bulan dan diberikan 2 kali dalam sehari. Berikan susu dalam keadaan segar dan hangat. Jumlah susu yang diberikan sesuai dengan umur pedet, menggunakan wadah yang bersih. Pemberian diusahakan pada waktu yang sama setiap harinya. Standar pemberian susu pada pedet bervariasi. Biasanya pada peternakan rakyat, pedet dibiarkan bersama induk hingga umur 205 hari.

4. Pemberian Pakan
Pedet akan bertumbuh dengan optimal jika diberi pakan yang terjamin kualitas dan kuantitasnya. Bobot lahir yang tinggi mengindikasikan bahwa pedet berasal dari tetua dengan kualitas baik. Sehingga potensi produktivitasnya sangat tinggi.

Pada umur satu minggu, lambung pedet masih sederhana. Rumen, retikulum dan omasum belum berkembang. Abomasum merupakan bagian yang terbesar (70%) dari total alat pencernaan. Susu yang diminum langsung ke abomasum lewat oesophageal groove yaitu saluran yang mencegah susu masuk ke rumen. Dan akan langsung diserap oleh intestinum.

Rumen tidak berkembang sampai konsentrat atau hijauan diberikan. Agar rumen segera berkembang maka pada umur 1 - 2 minggu, pedet mulai dilatih makan pakan kasar berupa konsentrat dan hijauan. Konsentrat pada pedet sebaiknya mengandung protein tercerna sebanyak 18 %. Pakan kasar akan masuk ke dalam rumen dan akan dicerna oleh bakteri rumen yang selanjutnya akan merangsang perkembangan rumen.

Apabila pedet diberi konsentrat dan hijauan pada umur 1 minggu maka rumen akan berfungsi secara penuh. Saat pedet berumur 2 - 3 bulan, volume rumen mencapai 70% dari volume alat pencernaan dan pada saat dewasa volume rumen 80% dan abomasum 7%. Cara melatih pedet untuk mengkonsumsi konsentrat dilakukan seperti melatih pedet saat minum susu.

5. Pengontrolan Pertumbuhan
Pengontrolan pertumbuhan pedet dilakukan dengan menimbang bobot lahir, bobot pada umur 3 bulan, umur 6 bulan, umur 9 bulan dan seterusnya. Umur penimbangan bobot badan bersifat relatif bergantung pada peternak. Pengukuran bobot badan dapat dilakukan menggunakan timbangan dan menggunakan rumus. Jika menggunakan rumus, maka perlu diukur tinggi gumba, lingkar dada dan panjang badan. Pengukuran diperlukan untuk mengevaluasi manajemen pemeliharaan sudah memenuhi standar atau belum.

Selain mengontrol pertumbuhan pedet, latihan atau exercise juga perlu dilakukan pada pedet secara terjadwal. Penggembalaan atau exercise diberikan pada pedet umur 2 minggu, 3 kali setiap minggu. Dengan penggembalaan pedet bisa bergerak bebas sehingga membantu perkembangan tubuh dan tulang.