Sapi potong sub tropis dikenal sebagai sapi yang bertanduk pendek. Bahkan ada beberapa diantaranya tidak memiliki tanduk. Jenis sapi sub tropis terdiri dari dua tipe yaitu tipe perah (menghasilkan susu) dan tipe potong (menghasilkan daging). Jarang ditemukan sapi potong sub tropis digunakan sebagai ternak kerja.
Selain dicirikan oleh tanduk yang kecil, sapi sub tropis dikenal dengan bobotnya yang sangat besar. Bobot sapi potong sub tropis bahkan mampu mencapai lebih dari 1.000 kilogram (kg). oleh karena bobotnya yang relatif besar dan pertumbuhan yang cepat, sapi potong sub tropis telah banyak dikembangkan di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan impor.
Selain dicirikan oleh tanduk yang kecil, sapi sub tropis dikenal dengan bobotnya yang sangat besar. Bobot sapi potong sub tropis bahkan mampu mencapai lebih dari 1.000 kilogram (kg). oleh karena bobotnya yang relatif besar dan pertumbuhan yang cepat, sapi potong sub tropis telah banyak dikembangkan di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan impor.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis sapi potong sub tropis yang populer untuk penggemukan.
a. Sapi Limousin
Sapi Limousin awalnya dipelihara dan dikembangkan sebagai ternak kerja di Perancis Tengah. Sapi Limousin termasuk jenis sapi yang berukuran tubuh besar tapi sedikit lebih kecil dari sapi Charolais. Sapi Limousin adalah sapi potong berkualitas baik ditandai dengan tubuhnya yang panjang dan tingkat pertumbuhannya yang cepat.
Ciri-ciri sapi Limousin warna bulu merah cokelat kecuali pada ambing berwarna putih, dari lutut ke kaki berwarna agak muda, terdapat bentuk lingkaran dengan warna agak muda di sekitar mata. Pada sapi jantan, tanduknya mengarah ke luar dan sedikit melengkung.
Sapi Limousin
(kttsejahtra.blogspot.com)
(kttsejahtra.blogspot.com)
b. Sapi Simental
Sapi Simental berasal berasal dari lembah Simme di Switzerland. Sapi Simental termasuk tipe sapi penghasil daging, susu dan tenaga kerja (triguna). Produksi susu sapi Simental mencapai 3900 kg per laktasi. Ciri-ciri sapi Simental yaitu memiliki ukuran tubuh yang besar, pertumbuhan ototnya sangat baik dan tidak terdapat banyak timbunan lemak di bawah kulit, warna bulu umumnya krem kecoklatan, sedikit merah kecuali pada muka yang berwarna putih. Selain itu, dari lutut ke kaki dan ekor juga berwarna putih. Memiliki tanduk yang berukuran kecil.
c. Sapi Hereford
Sapi Hereford berasal dari daerah Hereford di Inggris. Sapi ini dikenal Karena kemampuan merumputnya yang luar biasa sehingga dijuluki ‘white faced cattle’.
Ciri-ciri sapi Hereford yaitu; tubuh rendah, tegap, lebar dan rata, perototannya baik, berwarna merah, daerah muka, dada, perut bagian bawah dan ekor berwarna putih. Bobot sapi jantan muda berumur 2 tahun mencapai 850 kg sedangkan betina pada umur yang sama mencapai 650 kg.
d. Sapi Shorthorn
Sapi Shorthorn berasal dari daerah bagian timur laut Inggris. Sapi ini mulai masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1783 tepatnya di daerah Virginia.
Ciri-ciri sapi Shorthorn yaitu ukuran tubuh besar dan berbentuk segi empat, perototannya padat, berwarna merah hingga putih atau kombinasi merah putih, belang, bertitik-titik atau merah agak kelabu. Bobot jantan sapi dewasa mencapai 1000 kg dan sapi betina mencapai 750 kg.
e. Sapi Aberdeen Angus
Merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang berasal dari Scotlandia Utara. Sapi Aberdeen Angus mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1973.
Ciri-ciri sapi Aberdeen Angus yaitu berwarna hitam, tidak memiliki tanduk, tubuh rata, lebar dan dalam, memiliki perototan yang baik. Bobot sapi jantan dewasa mencapai 900 kg dan betina dewasa mencapai 700 kg.
f. Sapi Brahman
Sapi Brahman termasuk dalam golongan Bos Indicus yang berasal dari India. Sapi Brahman masuk ke Indonesia mulai tahun 1974. Sapi ini sering dijuluki sebagai sapi tipe potong daerah tropis yang terbaik. Sapi Brahman adalah hasil seleksi dari pembauran beberapa turunan sapi Zebu (Bos Indicus) yang kemungkinan memiliki sedikit campuran darah Bos Taurus.
Ciri-ciri sapi Brahman antara lain; memiliki punuk yang besar tapi pada betina punuknya berukuran kecil, kulit tubuh tampak longgar, bergelambir, telinga menggantung, berwarna gelap keabu-abuan tapi ada yang berwarna merah. Warna pada jantan lebih gelap dari betina. Sapi Brahman sangat tahan terhadap panas, tahan terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta dapat beradaptasi terhadap pakan dengan kualitas rendah. Bobot tubuh sapi jantan dewasa dapat mencapai 800 kg sedangkan sapi betina dewasa mencapai 550 kg.
g. Sapi Brangus
Sapi Brangus merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman betina dengan pejantan Aberdeen Angus. Sapi Brangus mewarisi sifat baik dari sapi Brahman yaitu tahan panas, mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan pakan dengan kualitas rendah serta tahan terhadap gigitan serangga.
Ciri-ciri sapi Brangus antara lain; bulunya halus dan umumnya berwarna hitam atau merah, bergelambir, mempunyai punuk berukuran kecil, tidak memiliki tanduk, perototannya padat tapi bentuk tubuhnya kurang rata.
h. Sapi Charolais
Sapi Charolais berasal dari Perancis. Beberapa karakteristik sapi Charolais yang disukai yaitu memiliki perototan yang bagus terutama pada bagian loin dan paha belakang, memiliki maternal ability (kemampuan mengasuh anak) yang baik dan tahan terhadap suhu panas dan dingin.
Ciri-ciri sapi Charolais antara lain; memiliki postur tubuh yang besar dan padat namun kasar, berwarna krem, terang atau putih dengan pigmen kemerahan yang menyebar pada kulit, umumnya bertanduk tapi ada juga yang tidak bertanduk. Bobot sapi jantan dewasa mencapai 1000 kg dan sapi betina mencapai 750 kg.
i. Sapi Charbray
Sapi Charbary merupakan sapi hasil persilangan antara sapi Charolais dengan sapi Brahman. Ciri-ciri sapi Charbray yakni berwarna krem agak putih, memiliki tanduk dan punuk yang berukuran kecil. Bobot badan sapi jantan dewasa berkisar antara 1135–1455 kg dan sapi betina berkisar antara 770–990 kg.
j. Sapi Santa Gertrudis
Sapi Santa Gertrudis merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman jantan dengan sapi betina Shorthorn. Komposisi darah sapi Santa Gertrudis yaitu 37,50 % darah Brahman dan 62,50 % darah Shorthorn. Sapi Santa Gertrudis mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1973.
Ciri-ciri sapi Santa Gertrudis antara lain; proporsi tubuh yang rata dan padat, sapi jantan mempunyai punuk berukuran kecil, bergelambir, bulu berwarna cokelat kemerahan, pendek dan halus, mempunyai tanduk, bobot sapi jantan dewasa mencapai 900 kg sedangkan sapi betina mencapai 725 kg.
k. Sapi Beefmaster
Sapi Beefmaster merupakan hasil persilangan antara sapi Brahman dengan Hereford dan Shorthorn. Ras Beefmaster mengandung darah Brahman 50 % dan Hereford 50 %. Kelebihan sapi Beefmaster adalah tahan terhadap iklim yang bervariasi.
Ciri-ciri sapi Beefmaster yaitu memiliki warna bervariasi dari cokelat, cokelat kemerahan atau merah dengan sedikit bercak putih, mempunyai ukuran tubuh yang besar, mempunyai punuk berukuran kecil dan bertanduk.