13 Agustus 2016

Manajemen Pemeliharaan Kuda

Manajemen pemeliharaan ternak memiliki peran paling penting dalam keberhasilan usaha peternakan. Manajemen pemeliharaan meliputi manajemen pakan, kesehatan, perkandangan dan reproduksi. Pengelolaan reproduksi kuda dengan baik dan tepat bisa mendatangkan keuntungan yang besar.

Penggembalaan kuda
(ditjennak.pertanian.go.id)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan merupakan bagian penting dari pemeliharaan meliputi; perkandangan, manajemen pakan, perawatan kuda (grooming) dan manajemen kesehatan.

1. Perkandangan
Kandang kuda yang banyak digunakan adalah jenis single stall. Lokasi untuk latihan atau exercise sebaiknya disediakan di sekitar kandang. Bahan-bahan untuk pembuatan kandang kuda diusahakan dari bahan yang sederhana, mudah diperoleh, tersedia dalam jumlah banyak dan murah. Bahan harus memiliki kualitas yang baik dan kuat.

Pembuatan kandang kuda di daerah tropis perlu memperhatikan keberadaan ventilasi. Ventilasi yang baik menjamin sirkualsi udara berlangsung secara lancar. Bentuk ventilasi yang baik berbentuk puncak pada atap. Sedangkan ventilasi atau jendela kandang diupayakan sama tinggi atau sejajar dengan kepala kuda.

Atap kandang berfungsi melindungi kuda dari terpaan panas matahari secara langsung, hujan, dan suhu udara yang dingin saat malam hari. semakin tinggi atap kandang akan semakin baik bagi kuda. Hal ini karena sirkulasi udara semakin lancar. Akan tetapi secara ekonomis kurang menguntungkan sebab biaya bangunan akan bertambah.

Atap kandang dibuat dengan kemiringan antara 30 sampai 45°. Bahan atap kandang sebaiknya dipilih yang memiliki kemampuan memantulkan radiasi dari sinar matahari. Sirkulasi udara yang baik yang baik sangat menunjang kesehatan kuda dan menghindari kuda dari penyakit pernafasan.

Ketersediaan air minum pada tiap kandang harus diperhatikan. Terutama bagi induk kuda yang sedang menyusui. Kekurangan konsumsi air pada induk menyusui menyebabkan penurunan produksi air susu. Saluran pembuangan feses atau drainase harus tersedia di kandang. Selain itu, terdapat fasilitas penerangan dan kipas angin.

Lantai kandang kuda selalu diberi alas rumput-rumput kering atau jerami dan serbuk gergaji. Alas kandang diusahakan selalu terjaga kebersihannya dan dalam kondisi kering. Tujuan pemberian alas kandang yaitu melindungi kuda ketika beristirahat, memberi kehangatan, memberi rasa nyaman dan melindungi kaki kuda dari lantai kandang yang keras.

Alas lantai kandang diupayakan tidak licin dan atau kasar yang bisa menimbulkan lecet dan luka luka pada kaki kuda. Alas kandang harus selalu kering agar tidak menjadi sumber penyakit. Fasilitas pelengkap atau pendukung untuk peternakan kuda yaitu dilengkapi dengan gudang peralatan, gudang pakan, dan kandang perawatan, kandang isolasi dan tempat penampungan dan pengolahan limbah.

2. Manajemen Pakan
Kuda tidak termasuk ternak ruminansia atau memamahbiak. Kendati demikian, kuda memiliki caecum yang besar dengan kandungan mikroorganisme yang bisa mencerna pakan berserat. Oleh karenanya kuda bisa memanfaatkan hijauan dan jerami sebagai pakan dengan bantuan mikroorganisme.

Kebutuhan pakan kuda vervariasi sesuai aktivitas dan peruntukkan kuda tersebut. Induk kuda yang sedang menyusui anak atau laktasi membutuhkan protein dalam jumlah tinggi. Kebutuhan gizi bagi kuda muda yang dalam pertumbuhan lebih tinggi dari kuda dewasa. Kuda diistirahatkan membutuhkan energi dari pakan yang lebih sedikit.

Pakan utama kuda adalah hijauan rumput. Jenis-jenis rumput yang sering diberikan pada kuda seperti Panicum maximum dan Brachiaria mutica dan beberapa jenis rumput lain. pemberian hijauan rumput cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok kuda. Akan tetapi, bagi kuda pacu perlu diberi pakan tambahan berupa konsentrat dan penyuntikan vitamin. Hijauan pakan pada kuda bisa diberikan dalam bentuk dan dalam bentuk kering (hay).

Pakan konsentrat adalah pakan tambahan yang kaya akan kandungan energi dan atau kandungan protein. Bahan-bahan konsentrat suber energi yaitu gandum, jagung, produk tepung, sorgum, dedak padi, bekatul. Selain itu bisa juga gula bit, tetes atau molasses, rumput kering, kacang-kacangan seperti bungkil kedelai dan bungkil kacang tanah, jerami kacang tanah.

NRC (1989) menetapkan pakan konsentrat berupa biji-bijian sebagai pakan utama sumber energi bagi kuda. Komposisi air di dalam tubuh kuda mencapai 70 % sehingga ketersediaan air perlu dijamin.

Kandungan nutrisi pada hijauan pakan kuda dipengaruhi oleh jenis hijauan, kesuburan tanah, suhu lingkungan, kelembaban, dan umur panen. Hijauan yang mengandung racun atau toksin dalam jumlah tinggi sebaiknya tidak diberikan.

Secara umum, pakan kuda dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu;
a. Pakan biji-bijian sebagai sumber energi pada konsentrat. Contohnya biji gandum (oat), barley dan jagung.
b. Pakan sumber protein. Sumber protein hewani seperti tepung tulang, tepung susu. Sumber protein nabati seperti; kedelai dan kacang-kacangan.
c. Pakan intermediate seperti jerami kering, umbi-umbian dan tepung rumput.
d. Pakan hijauan seperti rumput, hay, haylage dan silase.

Pemberian pakan pemeliharaan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok. Jumlah pemberian pakan bergantung pada umur, jenis kuda, tipe kuda, dan aktivitas rutin atau peruntukan kuda. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari. Jika pakan tersebut dihabiskan maka pemberian selanjutnya harus ditingkatkan frekuensi pemberiannya. Sebaliknya bila tidak dihabiskaan maka frekuensi pemberian dikurangi atau pengurangan jumlah pemberian.

Kuda pacu mulai dilatih pada umur 3 tahun. Pemberian pakan pada kuda pacu disesuaikan dengan intensitas latihannya. Pakan konsentrat ditambah jumlahnya bila intensitas latihannya meningkat.

Berdasarkan umur, ternak kuda dibagi menjadi empat kelompok, yakni umur 1-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan lebih dari 24 bulan. Pakan khusus tidak diperlukan bagi kuda berumur 1-6 bulan. Hal ini karena anak kuda masih menyusu pada induk.

Kebutuhan pakan induk perlu diperhatikan jumlah maupun kualitasnya. Kebutuhan pakan induk menyusui dan induk bunting sebesar 3 kali lipat. Nutrisi utama dan harus diperoleh induk yaitu vitamin dan mineral. Pakan leguminose dan bungkil-bungkil berfungsi meningkatkan produksi air susu. Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali dalam satu hari.

Pakan bagi induk kuda sedang laktasi sebaiknya mengandung protein sebanyak 17-18 %. Pemberian pakan biji-bijian yang disarankan bagi anak kuda yaitu 1 kg per ekor per hari. Vitamin dan mineral yang dibutuhkan ternak berasal dari pakan. Mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti Kalsium (Ca) dan Fosfor (P). Kebutuhan Ca lebih tinggi dari P. Kadar P yang lebih tinggi dari Ca menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi kuda. Mineral mikro yang dibutuhkan kuda bisa disediakan dalam bentuk mineral blok (balok) dan digantung sekitar kuda supaya dapat dijilat-jilat.

3. Perawatan Kuda
Perawatan kuda (grooming) merupakan upaya menjaga kebersihan tubuh kuda, merangsang sirkulasi darah, sirkulasi kelenjar getah bening dan membuat rambut tubuh mengilap karena minyak alami tubuh yang nampak ke permukaan tubuh. Grooming dilakukan dengan menyikat bagian atas tubuh, membersihkan noda pada tubuh, mencuci mata dan moncong serta keempat kaki.

Memandikan kuda bisa dilakukan pada waktu tertentu. Kuda yang telah dimandikan lalu dikeringkan dengan alat penyerap air. Kepala, badan dan kaki dikeringkan menggunakan handuk kering dan bersih. Kebersihan kuda penting dilakukan guna mengendalikan kuda dari infeksi mikroba patogen yang merugikan.

Kuda yang baru didatangkan dari luar daerah perlu diisolasi selama sebulan. Isolasi bertujuan mengontrol kesehatan kuda dan meminimalisir potensi penyebaran peyakit pada kawanan kuda yang ada di peternakan. Kuda yang terkena penyakit akan menunjukkan gejalanya saat diisolasi. Dengan demikian, pengobatan bisa dilakukan untuk menyembuhkan kuda yang terinfeksi.

4. Manajemen Kesehatan
Manajemen kesehatan kuda meliputi upaya pencegahan penyakit, pemberian obat cacing, dan perlakuan pertama pada kuda yang sakit. Dengan pengawasan yang cermat, peternak bisa mendiagnosa secara tepat penyakit yang menyerang kuda.

Pentingnya pengamatan yang rutin pada ternak yaitu mengetahui gejala kuda yang terserang penyakit. Gejala umum yang ditunjukkkan oleh ternak yang mengalami gangguan kesehatan yaitu menurunnya nafsu makan atau kehilangan nafsu makan sama sekali.

Tanda-tanda kuda dalam keadaan sehat yaitu rambut tubuh nampak halus, lembut dan mengilap, kulit cepat dan mudah kembali ke posisi semula bila dicubit atau dilipat. Kulit yang lambat kembali ke posisi semula menandakan ternak mengalami kekurangan air atau dehidrasi dan atau kekurangan lemak di bawah kulit (subkutan).

Inti dari upaya membebaskan ternak dari serangan penyakit adalah mengusahakan ternak selalu dalam kondisi sehat. Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan sanitasi kandang, vaksinasi secara berkala dan pemberian obat cacing.

Sanitasi dilakukan pada kandang, lingkungan sekitar kandang, peralatan peternakan dan kebersihan pakan. Lantai kandang diupayakan selalu kering dan bersih, sirkulasi udara berlangsung lancar.

Vaksinasi merupakan upaya mencegah serangan suatu penyakit menggunakan cara immunoprofilaktis guna mendapatkan kekebalan aktif akibat terbentuknya antibodi dalam tubuh. Vaksinasi dilakukan secara berkala untuk menghindari penyakit-penyakit tertentu yang bersifat menular.

Pemberian obat cacing sangat penting terutama bagi peternak yang menerapkan sistem pemeliharaan ekstensif. Pemberian obat cacing dilakukan secara teratur setiap 3 bulan sekali.